Pemimpi Kecil (Part 5) : Ini cita-cita kami...


kami masih berjalan saat mentari mulai condong ke barat, membuat bayangan kami terlihat lebih panjang dari tinggi badan kami...namun tak sepanjang pemikiran 5 pemuda kampung yang baru tahu tempat seperti apa pulo gadung itu...mereka tak pernah berfikir semua harus di awali dari tempat itu, mereka hanya berfikir akan tiba di selasar monas, mengagumi tempat itu yang sebelum nya hanya mereka nikmati di televisi...ironis...tapi begitulah hidup kami gak pernah bisa memilih dari mana kami akan mulai, bagai mana kami akan berjalan, dan di mana kami akan berhenti...seperti berjalan di atas sebuah jembatan rapuh, kami tidak tahu sampai mana jembatan itu akan berujung, kami tidak tahu seberapa rapuh jembatan tua itu, kami gak akan pernah tahu...hingga mushola kecil menghentikan langkah kami...

"Sholat dhisik....pak lik ku pernah bilang..dimanapun kita berada..kita ndak boleh melupakan sholat..."

"mbok ku yo pernah ngomong kok jo..."

"yo...jemaah wae..."

Setidaknya air wudhu sore itu sedikit menyegarkan kami dari kebingungan dan semua tanda tanya yang pernah ada...

Kemana kah kita setelah ini?

mau tidur dimana kah malam ini?

apa yang harus kami lakukan setelah tiba di jakarta?

gak ada dari kami yang bisa menjawab...

"jo...cita-citamu opo jo?"

"cita-cita...aku pengen dadi seniman pul...seniman sing urip soko karyane...sing iso gawe urip iki indah yo mung seni pul..."

"haaahh...kowe iki mung seniman edan jo...piye ra edan...kowe iso nulis ning kowe dewe ra iso urip soko tulisanmu...piye ra edan kuwi jenenge..."

"bukannya gak iso urip pul, ning durung..lha aku kejakarta ini kan juga buat mimpi kita dan tulisanku jo..."

"haaahh...yo wis lah...lek opo byo? lek tak liat kowe iku koyo uwong gak duwe cita-cita..."

"hooo...ngenyek kowe...ngene-ngene aku yo nduwe cita-cita...aku pengen dadi guru...mulia toh cita-citaku..."

"hah guru...heh..kowe ngoco dhisik...kowe mung tamatan SMA byo...arep dadi guru opo..."

"lha aku kan iso kuliah toh...aku kerjo dhisik...yen duwite wis ngelumpok...tak gawe kuliah maneh pul...ngono rencanaku"

"yen kowe jon? kowe pengan dadi opo?"

"lho...aku yo pengen dadi pengusaha pul...pengusaha sukses....manteb toh..."

"lha iki...demen aku iki...pengusaha opo jon? emas...berlian...opo mobil...."

"ora pul, dudu' kuwi....aku pengen jadi pengusaha bebek...koyo romoku nang kampung pul...piye menurutmu?"

"owalah jon...jon...kita ini sekarnag sudah di jakarta..moso kowe arep dadi pengusaha bebek nang jakarta...dadi pengusaha sing keren dikit gitu...misalnya pengusaha mobil, motor, ato apa aja yang keren..."

"bebek kuwi yo keren lho pul, bisa jadi bebek goreng, sego bebek, sate bebek...manteb toh"

"iyo...trus mari mangan sosor-sosoran...hahaha...lek kowe opo pin?"

" aku pengen dadi desainer pul...kan iso mbantu usaha batik bapakku nang bantul...iyo toh...sekaligus mempopulerkan batik...ben ora di klaim karo malesia pul"

"wah...apik kuwi...kreatip"

"trus lek kowe dewe opo pul?"

"aku mau jadi pelaut jo...aku harus bisa berlayar di tengah samudera...bapak ku nelayan, dia pernah bilang sebelum dia melaut kalo aku harus bisa jadi pelaut yang tangguh, yang gak pernah takut oleh ombak manapun...dan aku harus jadi pelaut yang pemberani...meskipun setelah itu bapak gak pernah kembali jo...setelah itu aku bertekat jadi pelaut, agar bisa lebih dekat dengan bapak..."

"sabar ya pul...bapakmu pasti tersenyum melihat cita-cita anaknya, ada atopun tidak beliau saat ini..."


kami punya jalur masing2 untuk hal tujuan hidup, tapi entah mengapa untuk saat ini kami berada di satu garis yang sama dan tujuan yang sama...terasa seperti sedikit mengesampingkan cita-cita untuk cita-cita yang sejalan...

-Ilustrasi gambar yayasan silaturahmi

Micky R Saputra

Hanya karena sebuah Yamaha RX-king 1986, ku di panggil Baron... Bang Baron... Tenang, saya bukan perampok kelas kakap ataupun Jambret yang nggak naik kelas. Bukan juga kepala genk Mafia penjual obat-obat penurun panas terlarang. Saya cuma peserta Audisi Indonesia Idol yang nggak pernah lulus yang iseng ngabisin kuota Internet untuk nulis Blog... iya bener blog... bukan bon kreditan panci...

No comments:

Post a Comment