Pemimpi Kecil (part 2) : Celoteh kami...




Deru mesin truk tua ini membawa kami ke jakarta, membawa kami semakin dekat dengan harapan dan cita-cita. disanalah kami akan memulai, entah memulai mimpi buruk ato memulai mimpi indah. setidaknya kami bisa menjejakkan kaki pertama kali di kota yang menjanjikan harapan buat pemimpi kecil seperti kami. kami nggak tahu seberapa keras dia, kami gak tahu seberapa kejam dia, dan kami gak tahu apakah kami bisa melihat senyum ramahnya, namun yang jelas saat ini jakarta begitu menyilaukan mata kami. dan kami harus kesana untuk tahu apa yang telah menyilaukan mata kami...

"jo, kamu yakin kita bakalan nyampe jakarta?kita udah bolak-balik nyasar iki.."


"wis talah pul, aku yakin ini...kita pasti nyampe jakarta..supire mau bilang truk ini mau ngambil barang di jakarta...jadi kita pasti nyampe kesana juga"


"mudah-mudahan lah...aku wis gak sabar arep ndelok monas..katane mbok ku monas kuwi apik...awak e dewe iso munggah nang nduwur..."


"ealah pul, koyo wong ndeso kowe...deloken bejo...ra ndeso koyo kowe..."


"wis talah to, yo ben..awak e dewe iki pancen wong ndeso...ning ora opo awak e dewe soko ndeso, nanging nduwe mimpi koyo wong-wong kuto..."


"wakakaka...omongonmu koyo wong yes ae..."


celoteh pemimpi-pemimpi kecil...kami bahkan gak tau apa itu mimpi, sampai akhirnya kami harus mencari mimpi itu...kami selalu berfikir celoteh ini adalah bagian dari pencarian mimpi-mimpi kami, bagian dari apa yang kami cari. semoga...semoga celoteh ini lah yang akan menjawab pencarian 5 pemuda dekil yang belum mengerti apa itu mimpi...

-ilustrasi gambar james setyadi handono

Micky R Saputra

Hanya karena sebuah Yamaha RX-king 1986, ku di panggil Baron... Bang Baron... Tenang, saya bukan perampok kelas kakap ataupun Jambret yang nggak naik kelas. Bukan juga kepala genk Mafia penjual obat-obat penurun panas terlarang. Saya cuma peserta Audisi Indonesia Idol yang nggak pernah lulus yang iseng ngabisin kuota Internet untuk nulis Blog... iya bener blog... bukan bon kreditan panci...

No comments:

Post a Comment