Catatan Bodoh Pemimpi Kecil...


"Aku hanya pemimpi kecil yang berangan tuk merubah nasibnya"

Hingga catatan ini aku tulis, aku tidak tahu apa maksud piyu menulis lirik itu. apakah mungkin dia selalu merasa hidupnya selama ini tak ayal sebagai seorang pemimpi? atau hanya ulah iseng dari naluri musiknya menciptakan lagu? entah lah, aku tak begitu kenal akrab dengan piyu...

yang jelas lirik itu memecah lamunanku di sore yang dingin, disaat air hujan masih menyapu halte tempat di mana ku berteduh...
sama seperti 2 tahun lalu...
saatku berjibaku mempertahan sayapku...
namun akhirnya patah juga...
ironis...patah hanya karena hal tak penting...
dan hingga sekarang semua menjadi lebih tidak penting...

case closed...semua berganti lembaran baru...
dalam keadaan normal aku ingin menjadi atlit bola paling tampan atau arsitek paling mahal, tapi entah kenapa keduanya tak berpihak padaku...

atlit bola paling tampan,hasilnya hanya seorang amatir yang berpindah dari futsal indoor satu ke futsal indoor lainnya...

arsitek paling mahal,imposible...!!!paling banter aku cuma bisa gambar pemandangan dan gubuk reot di tengah2 nya...

dan terasa olehku semua terasa semakin blur...

sepertinya catatan ini hanya akan berakhir disini....

...


...


...


tapi sepertinya tidak...aku masih ingin menulis...
seperti catatan kecil seorang rocker jalanan, polos, jujur dan menghentak...
seperti impian arok untuk mendapatkan maya...
seperti penantian cinta terhadap rangga...
Seperti Ruffy dengan greenlandnya...
dan seperti achi dengan uki' ....
semua punya cerita...

apa sih yang bisa di perbuat oleh rocker jalanan sepertiku??
cuma mengais krincingan....
cuma mengais koin bekas kerokan...
ato hanya penyemarak saat kami tercecer di kejar trantib...

kami hanya seniman yang penuh dengan mimpi, seniman yang hanya tau apa itu hidup...hidup yang menurut kami bagaikan greenland yang di cari-cari ruffy...


"ini bunga buatmu, aku dapat dari pot tetangga. uangku gak cukup buat beli bunga di florist, semoga kamu suka"

kata-kata ini begitu akrab aku ucapkan, hingga sang tetangga bisa memaklumi dan selalu menyediakan pot berisi bermacam-macam bunga untuk aku ambil...

terasa seperti terasing jutaan mil...sepi...
hingga aku sadar ini lebih dari sebuah cerita...lebih dari sebuah catatan bodoh...apa arti catatan ini?

apakah seperti catatan rangga?
yang hanya bisa cinta baca di bawah deru mesin yang membawa rangga pergi...

apakah seperti impian arok?
yang meninggalkan malang untuk mencari maya di jakarta...

ato

apakah seperti tulisan gie?
yang mencoba menaklukkan malam, dan bersemayam abadi dipuncak mahameru...

catatan ini terasa semakin bodoh dari itu semua...


orang-orang mengganggapku gila dengan semua mimpi-mimpi ini....

apa aku salah mencoba seperi aray....?
ato aku terlalu lemah untuk bisa seperti gie....?

hingga hujan mulai reda, aku tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu...

aku memang gak bisa seperti aray...

terlalu lemah untuk seorang gie...

dan terlalu rapuh untk menjadi rangga...

tapi setidaknya aku tetap menjadi aku...

aku yang sekarang...

aku yang dulu...

dan aku yang selalu berusaha berbuat yang terbaik untuk semua orang2 yang aku cintai...

...

dan hujan pun mulai reda...

kutinggalkan halte itu...

dengan perasaan sayu...dan catatan bodoh dari seorang pemimpi kecil



ilustrasi gambar Angga Rajasa

Micky R Saputra

Hanya karena sebuah Yamaha RX-king 1986, ku di panggil Baron... Bang Baron... Tenang, saya bukan perampok kelas kakap ataupun Jambret yang nggak naik kelas. Bukan juga kepala genk Mafia penjual obat-obat penurun panas terlarang. Saya cuma peserta Audisi Indonesia Idol yang nggak pernah lulus yang iseng ngabisin kuota Internet untuk nulis Blog... iya bener blog... bukan bon kreditan panci...

No comments:

Post a Comment